Pembuatan coklat adalah proses yang menarik dan rumit yang dimulai dengan penanaman pohon kakao dan diakhiri dengan produksi coklat batangan yang kita nikmati. Perjalanan dari kacang ke batangan ini dapat dipecah menjadi beberapa tahapan penting. Perjalanan coklat dimulai dengan budidaya pohon kakao, yang terutama tumbuh di daerah dekat Khatulistiwa. Wilayah ini menyediakan iklim optimal bagi pohon kakao karena memerlukan lingkungan lembab dan hangat dengan curah hujan yang konsisten. Negara-negara penghasil kakao utama antara lain Pantai Gading, Ghana, dan Indonesia. Di Indonesia budidaya coklat sebagian besar dilakukan di Pulau Sulawesi. Meskipun demikian, terdapat potensi budidaya coklat di Yogyakarta asalkan terdapat kondisi optimal untuk pertumbuhannya, yaitu:
- Suhu: Pohon kakao tumbuh subur pada suhu antara 20°C dan 30°C
- Curah hujan: Mereka membutuhkan curah hujan yang melimpah dan teratur, biasanya antara 1.000 hingga 3.000 mm per tahun.
- Tanah: Tanah harus subur, memiliki drainase yang baik, dan kaya bahan organik.
Pohon kakao menghasilkan buah yang besar dan berwarna-warni, yang dipanen dengan tangan. Buah polong dipotong dengan hati-hati dari pohonnya menggunakan parang atau alat serupa. Setiap buah kakao berisi 20 hingga 60 biji kakao, dikelilingi oleh massa yang manis dan berdaging. Setelah dipanen, biji kopi diekstraksi dari polongnya dan difermentasi. Langkah penting ini penting untuk mengembangkan cita rasa biji kopi. Fermentasi biasanya berlangsung dua hingga tujuh hari dan melibatkan penempatan biji kopi di nampan besar atau kotak dangkal, sering kali ditutup dengan daun pisang. Selama fermentasi, biji kopi berubah warna menjadi coklat dan daging buah di sekitarnya menjadi cair.
Setelah fermentasi selesai, biji kopi dijemur di bawah sinar matahari. Proses ini bisa memakan waktu hingga seminggu dan sangat penting untuk mencegah pertumbuhan jamur. Kacang yang dikeringkan dengan benar akan memiliki kadar air sekitar 6-7%. Biji kering kemudian dipanggang, suatu proses yang selanjutnya mengembangkan rasa dan aromanya. Suhu dan waktu pemanggangan bisa berbeda-beda, tergantung profil rasa yang diinginkan. Tahap ini juga membuat biji menjadi rapuh, sehingga memudahkan pelepasan kulit terluar pada langkah berikutnya. Setelah dipanggang, biji kopi dibelah dan kulit terluarnya dibuang, suatu proses yang dikenal sebagai menampi. Ini menyisakan biji kakao, yang merupakan inti dari apa yang akan menjadi coklat. Bijinya kemudian digiling menjadi pasta kental yang disebut minuman keras coklat. Minuman keras ini dapat diolah lebih lanjut menjadi dua komponen: padatan kakao dan mentega kakao. Dalam proses pemurnian, bahan lain seperti gula, susu bubuk (untuk coklat susu), dan tambahan mentega kakao dapat ditambahkan.
Langkah selanjutnya adalah conching, dimana coklat terus diaduk dan diangin-anginkan dalam conche (sejenis mesin). Proses ini dapat berlangsung dari beberapa jam hingga beberapa hari dan sangat penting untuk mengembangkan tekstur halus dan menyempurnakan rasa. Cokelat tersebut kemudian ditempa, suatu proses memanaskan dan mendinginkan cokelat secara hati-hati untuk menstabilkan kristal mentega kakao. Hal ini memastikan coklat memiliki kilau yang bagus dan pecah saat pecah. Terakhir, coklat tempered dituang ke dalam cetakan dan didinginkan hingga mengeras. Setelah itu, coklat batangan siap dikemas dan didistribusikan.
Â
Strategi Pemasaran
Memasarkan coklat yang dibudidayakan di Yogyakarta memberikan peluang yang unik, mengingat kekayaan budaya dan keanekaragaman ekologi di wilayah tersebut. Untuk memasarkan coklat ini secara efektif, strategi komprehensif yang menyoroti kualitas khasnya dan menghubungkan dengan khalayak lokal dan global sangatlah penting.
Salah satu cara memasarkan coklat Yogyakarta adalah dengan menonjolkan keunikan asal usulnya. Yogyakarta yang terkenal dengan warisan budaya yang kaya dan ekologi yang beragam, menawarkan terroir unik yang dapat menjadi nilai jual signifikan. Menyoroti bagaimana iklim dan tanah setempat berkontribusi terhadap profil rasa yang berbeda dari coklat Anda dapat menarik minat para penikmat dan konsumen biasa. Selain itu, mengintegrasikan cerita tentang tradisi dan masyarakat Yogyakarta dapat menciptakan narasi menarik yang dapat diterima oleh konsumen yang mencari hubungan lebih dalam dengan asal muasal makanan mereka. Konsumen semakin tertarik pada produk artisanal yang menjanjikan kualitas dan keaslian. Memposisikan coklat Anda sebagai produk buatan tangan yang berkualitas tinggi dapat membedakannya di pasar. Hal ini tidak hanya melibatkan fokus pada produk akhir tetapi juga menunjukkan ketelitian dalam setiap langkah proses pembuatan coklat, mulai dari biji hingga batangan. Memperoleh sertifikasi seperti organik, perdagangan adil, atau aliansi hutan hujan dapat lebih menarik konsumen yang sadar akan etika, sehingga memberikan jaminan kualitas dan keberlanjutan.
Membedakan coklat Anda melalui rasa dan produk yang unik juga merupakan strategi efektif lainnya. Memasukkan bahan-bahan lokal Indonesia, seperti rempah-rempah tradisional atau buah-buahan asli, dapat menghasilkan varian coklat unik yang menggugah rasa ingin tahu dan menawarkan pengalaman rasa baru. Produk edisi terbatas yang mencerminkan festival lokal, acara, atau variasi musiman di Yogyakarta juga dapat membangkitkan kegembiraan dan eksklusivitas. Hal ini, ditambah dengan keberlanjutan, merupakan kekhawatiran besar bagi konsumen modern. Menggunakan kemasan ramah lingkungan dan mempromosikan praktik berkelanjutan dalam budidaya dan produksi dapat meningkatkan daya tarik merek Anda. Mengkomunikasikan nilai-nilai tersebut secara transparan dapat membangun kepercayaan dan loyalitas di kalangan konsumen yang mengutamakan tanggung jawab terhadap lingkungan.
Membangun hubungan yang kuat dengan komunitas sangat penting untuk loyalitas merek. Berkolaborasi dengan bisnis lokal dan terlibat dalam kegiatan sosial dapat menciptakan citra merek yang positif. Selain itu, strategi pemasaran digital yang kuat, termasuk kehadiran aktif di media sosial dan platform e-commerce, sangat penting di pasar saat ini. Ini tidak hanya memamerkan produk Anda tetapi juga membantu dalam bercerita dan berinteraksi dengan audiens yang lebih luas. Menawarkan tur pabrik dan mengadakan acara pencicipan juga dapat memberikan pengalaman yang mendalam, membuat produk Anda berkesan. Pengalaman ini memungkinkan pelanggan untuk melihat proses pembuatan coklat secara langsung dan terhubung dengan produk secara lebih mendalam. Lokakarya edukasi tentang pembuatan coklat dapat lebih melibatkan masyarakat dan membangun basis pelanggan setia.
Terakhir, kolaborasi dengan influencer ternama dapat memberikan dukungan berharga dan memperluas jangkauan Anda. Selain itu, memperkenalkan produk Anda di pasar lokal dan toko khusus dapat menjadi titik awal yang baik untuk membangun pengenalan merek. Seiring berkembangnya merek tersebut, pengembangan strategi ekspor untuk memasuki pasar internasional dapat dipertimbangkan, terutama di daerah yang terkenal dengan apresiasi terhadap coklat artisanal dan eksotis.
Â
Oleh Ronan Aji Maliki P.
KKN-PPM UGM Periode 4
Tahun 2023-2024