Kondisi rumah Karyo Utama Grilya TB Simatupang pada tahun 2014
Sumber: http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbyogyakarta/rumah-markas-gerilya-t-b-simatupang/
Kondisi rumah Karyo Utama Grilya TB Simatupang pada tahun 2020
Sumber: Dokumentasi pribadi
Rumah Karyo Utama, sebuah tempat strategis di dalam pedalaman hutan Dukuh Kaliwunglon, Banjarsari, Kec. Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta yang menjadi saksi perang gerilya T.B. Simatupang pada tahun 1948, telah mengalami transformasi yang signifikan sejak terakhir kali didokumentasikan pada tahun 2014. Transformasi ini tidak hanya mencakup pembaruan kondisi fisik bangunan, melainkan juga melibatkan penambahan berbagai fitur yang meningkatkan daya tarik Rumah Karyo Utama.
Perubahan paling mencolok terjadi di halaman Rumah Karyo Utama. Pada tahun 2014, halaman ini masih berupa tanah, tetapi kini telah diubah menjadi paving keramik persegi yang meliputi seluruh area. Transformasi ini tidak hanya memberikan tampilan estetis yang lebih baik, melainkan juga meningkatkan fungsionalitas dan kenyamanan area sekitarnya.
Tidak hanya itu, penambahan tiang bendera di Rumah Karyo Utama juga menjadi salah satu fitur menarik yang memberikan kekayaan visual pada bangunan. Makna simbolis dari tiang bendera ini mungkin mencerminkan semangat perjuangan dan keberanian yang pernah dialami oleh T.B. Simatupang di tempat tersebut.
|
Monumen pecahan batu
Sumber: Dokumentasi Pribadi
|
Monumen Segitiga berisi foto TB Simatupang
Sumber: Dokumentasi Pribadi
|
|
Selain perubahan fisik, Rumah Karyo Utama kini menampilkan dua monumen yang menarik untuk dijelajahi. Monumen pertama berupa pecahan batu, yang mirip dengan batu lantai, menunjukkan bekas-bekas pecah-pecahan yang memberikan nuansa sejarah. Monumen kedua berbentuk batu prisma dengan gambar dua orang; satu orang duduk dan satu orang berdiri menghadap orang yang duduk. Monumen ini kemungkinan menggambarkan momen strategis saat T.B. Simatupang merancang taktik perlawanan terhadap Pihak Belanda.
Rumah Karyo Utomo, yang berdiri megah dengan gaya arsitektur tradisional Jawa, menyimpan beragam cerita dan struktur menarik untuk dijelajahi.
Bagian Pendopo dari rumah bapak Karyo Utama TB Simatupang
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Salah satu elemen arsitekturnya yang mencolok adalah teras, atau yang lebih dikenal sebagai 'pendopo,' yang merupakan ciri khas dari rumah joglo tradisional di Yogyakarta. Menariknya, pendopo ini tidak terlihat dalam foto bangunan yang diambil pada tahun 2014, mengindikasikan bahwa pendopo tersebut merupakan tambahan terbaru yang memperkaya struktur asli bangunan.
Tampak Atas Pendopo dari rumah bapak Karyo Utama TB Simatupang
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Tampak Atas Pendopo dari rumah bapak Karyo Utama TB Simatupang
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Selain pendopo, rumah ini juga memiliki bagian yang disebut Dalem Ageng. Dalem Ageng terbagi menjadi tiga ruangan utama. Ruangan di sisi kiri, ketika memasuki rumah dari pintu depan, digunakan sebagai kamar tidur T.B. Simatupang. Ruangan ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat istirahat, tetapi juga sebagai tempat penyimpanan koleksi buku-buku yang pernah dibaca oleh T.B. Simatupang, memberikan gambaran tentang minat dan kepribadian tokoh tersebut.
Bagian Ndalem Agung dari rumah bapak Karyo Utama TB Simatupang
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Kamar tidur dan ruang kerja TB Simatupang dari rumah bapak Karyo Utama TB Simatupang
Sumber: Dokumentasi Pribadi
|
Kamar tidur Bapak Karyo Utama dari rumah bapak Karyo Utama TB Simatupang
Sumber: Dokumentasi Pribadi
|
Kamar tidur dan ruang kerja TB Simatupang dari rumah bapak Karyo Utama TB Simatupang
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Bersebelahan dengan kamar tidur, terdapat ruangan yang dijadikan sebagai area kerja T.B. Simatupang, lengkap dengan meja kerja yang pernah digunakan olehnya, memberikan atmosfer yang sangat personal dan historis.
Di sisi lain Dalem Ageng, terdapat kamar tidur yang menjadi ruang pribadi Bapak Karyo Utomo, pemilik rumah. Meskipun sederhana, ruangan ini mencerminkan karakter dan gaya hidup dari pemiliknya, menambah kesan kehangatan dan keintiman dalam rumah tersebut. Terdapat juga ruangan yang difungsikan sebagai dapur, dengan tempat masak atau 'Pawon' dalam Bahasa Jawa.
Dalam hal komponen kecil, terdapat foto-foto T.B. Simatupang bersama pasukannya, menjadikan daerah ini yang dikenal sekarang sebagai dukuh Kaliwunglon sebagai basis markas yang diberi nama Banaran. Selain itu, terdapat foto-foto para prajurit sekarang yang melakukan napak tilas perjalanan dari T.B. Simatupang sebagai bentuk penghormatan kepada beliau dalam perjuangan kemerdekaan dari tangan Belanda.
Bagian dapur dan pawon dari rumah bapak Karyo Utama TB Simatupang
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Bagian lain dari bangunan rumah Karyo utama juga terdapat dapur yang digunakan untuk memasak. Dapur ini terletak di samping rumah. Disini juga terdapat tempat yang dalam Bahasa jawa biasa disebut Pawon. Kemudian di ruangan ini juga terdapat meja tenis yang kemungkinan tidak ada hubungan sama sekali dengan sejarah dari bangunan ini.
Jika dilihat dari aspek keaslian bangunan ini, ventilasi, kolom, lantai, dan atap dari rumah ini masih asli seperti terlihat dalam gambar, kecuali atap dari pendopo yang baru ditambahkan. Namun, terdapat juga bagian yang sudah tidak asli, seperti pintu yang sudah ditambahkan, jendela yang sudah diganti, dan plafon yang sudah diganti. Terdapat juga gong di pendopo yang bukan asli dari bangunan ini.
Denah rumah bapak Karyo Utama TB Simatupang
Sumber: Ilustrasi Pribadi
Â
Oleh Dinatha Aji Pratama
KKN-PPM UGM Periode 4
Tahun 2023-2024